Selasa, 25 Januari 2011

anak jenius



Anak Krakatau
Asap Gunung Krakatau Kembali Terpantau
Editor: Benny N Joewono
Senin, 24 Januari 2011 | 21:18 WIB
Dibaca: 231
ReutersAnak Krakatau
CINANGKA, KOMPAS.com — Asap Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda yang tidak terlihat selama lima hari, saat ini kembali terlihat di pos pemantau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, menyusul cuaca cerah.
"Kami sudah bisa melihat kembali asap Gunung Anak Krakat (GAK) dari pos pemantau setelah beberapa hari kami tidak bisa melihatnya," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Anton S Pambudi, Senin (24/1/2011).
Asap GAK dengan warna kelabu itu terlihat jelas, tetapi sesekali tertutup kabut dengan ketinggian mencapai 600 meter.
"Tinggi letusan asap yang kadang berkabut itu masih membawa material, seperti pasir dan kerikil, serta batu yang suhunya lebih dari 600 derajat celcius," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya masih menetapkan GAK level II atau Waspada dan masih melarang warga atau turis mendekat lokasi kegempaan pada titik aman, 2 kilometer.
"Kami belum mencabut larangan radius 2 km, dan demi keselamatan semua pihak larangan itu harus dipatuhi," ujarnya.
Arah asap, berdasarkan hasil pantauan dan pengamatan pos pemantau, ke utara atau Lampung. "Asap berwarna kelabu itu lebih condong ke utara daripada ke timur atau Banten," kata Anton.
Sementara itu, ketika disinggung mengenai jumlah kegempaan GAK, Anton mengaku saat ini kegempaan yang terjadi tidak bisa termonitor karena seismograf yang ada di pos pemantau tidak bisa merekam.
"Alat pencatat gempa di pos sampai sekarang, sejak bulan minggu ketiga Desember 2010 masih belum bisa menangkap, kemungkinan solar panel pada seismometer yang ada di GAK tidak berfungsi," katanya.
Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by
Sumber :
ANT
Ada 0 Komentar Untuk Artikel Ini.
 
 
Kirim Komentar Anda
Silakan login untuk kirim komentar Anda.
Komentar
 
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
See More: Index Berita Info 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar