23 Thn Hidup Serumah dgn Buaya - Tenggarong
Ini benar2 serumah dengan buaya beneran
Terjadi di Tenggarong. Keluarga bu Usai ini 23 tahun tinggal bersama seekor buaya betina yang diberi nama Setia. Ditaruhnya bukan di kandang, tetapi diruang tamu bahkan masuk ruang tidur.
Setia ditemukan mendiang suaminya, dan telah dipelihara sejak bayi. Keluarga ini telah menganggap Setia sebagai bagian dari keluarga mereka. Cucu2 ibu ini memanggil buaya yang besarnya diperkirakan 2.5 meter, dgn berat 100-150 kg dengan sebutan Mamak Setia (Ibu Setia). Menurut empunya, buaya ini akrab dgn anak-anak dan nampak cukup jinak.
Diceritakannya bahwa malam Jum'at 27 Juni 1980, mendiang suaminya Pak Kursani yang seorang nelayan Mahakam menemukan anak buaya yang terjaring dalam jalanya. Karena perasaan takut, langsung melepaskan anak buaya tsb. kembali ke sungai. "Namun dua hari kemudian, anak buaya ini kembali terjaring jala. Lokasi ditemukan sekitar 100 meter dari tempat pertama kali ditemukan.
Karena kasihan kemudian dibawanya pulang. Anak buaya betina tersebut diberi nama Setia. Sejak saat itu keluarga yg telah dikaruniai 3 orang anak tersebut menganggap Setia sebagai puteri mereka sendiri.
Jika anda berminat melihatnya, bisa mengunjunginya di Jalan Mangkuraja Gang V RT 21. kelurahan Loa Ipuh. Rumahnya ditengah rawa, dgn jembatan yg pas utk sepeda motor. Mobil parkir sekitar 400 meter ditepi jalan aspal. Jika sulit mencari lokasinya, cari saja tukang ojek dimana saja di kota Tenggarong, ajak kesana utk menunjukkan jalannya. Nggak terlalu jauh dari Musium Tenggarong.
Dirumah Ibu ini disediakan kotak amal sekedarnya utk biaya hidup si buaya yg katanya 1-2 kg ikan mas per hari. Tiap hari ada saja yg berkunjung. Dirumahnya juga dipajang foto2 pose buaya sejak beberapa saat yg lampau, yg salah satunya terlihat sedang dikelonin di tempat tidur atau dinaiki anak2. Ada juga koleksi telur buaya, rupanya buaya bertelur rutin walau tidak dibuahi macam ayam.
Di rumah sederhana yang terletak sekitar 400 meter dari Jalan Mangkuraja ini, buaya Setia ditempatkan dalam sebuah bak yang ada di ruang tamu. Terlampir beberapa foto lain disekitar lingkungan rumahnya; yg kayaknya asyik melihat anak2 bermain air, walau itu air tanah gambut yg berwarna kehitam2an.
Oh ya buaya ini bukan Salt Water Crocodile (Crocodylus porosus) nya Sangatta yg buas itu (lihat digambar yg lain). Tetapi buaya sungai yg langka; bahasa lokalnya "Buaya Sinyulong" (Tomistoma schlegelli). Cirinya adalah moncong yg panjang, khas hewan pemakan ikan.
Foto lainnya waktu kami jalan2 melihat sisi lain kota Tenggarong...
Terjadi di Tenggarong. Keluarga bu Usai ini 23 tahun tinggal bersama seekor buaya betina yang diberi nama Setia. Ditaruhnya bukan di kandang, tetapi diruang tamu bahkan masuk ruang tidur.
Setia ditemukan mendiang suaminya, dan telah dipelihara sejak bayi. Keluarga ini telah menganggap Setia sebagai bagian dari keluarga mereka. Cucu2 ibu ini memanggil buaya yang besarnya diperkirakan 2.5 meter, dgn berat 100-150 kg dengan sebutan Mamak Setia (Ibu Setia). Menurut empunya, buaya ini akrab dgn anak-anak dan nampak cukup jinak.
Diceritakannya bahwa malam Jum'at 27 Juni 1980, mendiang suaminya Pak Kursani yang seorang nelayan Mahakam menemukan anak buaya yang terjaring dalam jalanya. Karena perasaan takut, langsung melepaskan anak buaya tsb. kembali ke sungai. "Namun dua hari kemudian, anak buaya ini kembali terjaring jala. Lokasi ditemukan sekitar 100 meter dari tempat pertama kali ditemukan.
Karena kasihan kemudian dibawanya pulang. Anak buaya betina tersebut diberi nama Setia. Sejak saat itu keluarga yg telah dikaruniai 3 orang anak tersebut menganggap Setia sebagai puteri mereka sendiri.
Jika anda berminat melihatnya, bisa mengunjunginya di Jalan Mangkuraja Gang V RT 21. kelurahan Loa Ipuh. Rumahnya ditengah rawa, dgn jembatan yg pas utk sepeda motor. Mobil parkir sekitar 400 meter ditepi jalan aspal. Jika sulit mencari lokasinya, cari saja tukang ojek dimana saja di kota Tenggarong, ajak kesana utk menunjukkan jalannya. Nggak terlalu jauh dari Musium Tenggarong.
Dirumah Ibu ini disediakan kotak amal sekedarnya utk biaya hidup si buaya yg katanya 1-2 kg ikan mas per hari. Tiap hari ada saja yg berkunjung. Dirumahnya juga dipajang foto2 pose buaya sejak beberapa saat yg lampau, yg salah satunya terlihat sedang dikelonin di tempat tidur atau dinaiki anak2. Ada juga koleksi telur buaya, rupanya buaya bertelur rutin walau tidak dibuahi macam ayam.
Di rumah sederhana yang terletak sekitar 400 meter dari Jalan Mangkuraja ini, buaya Setia ditempatkan dalam sebuah bak yang ada di ruang tamu. Terlampir beberapa foto lain disekitar lingkungan rumahnya; yg kayaknya asyik melihat anak2 bermain air, walau itu air tanah gambut yg berwarna kehitam2an.
Oh ya buaya ini bukan Salt Water Crocodile (Crocodylus porosus) nya Sangatta yg buas itu (lihat digambar yg lain). Tetapi buaya sungai yg langka; bahasa lokalnya "Buaya Sinyulong" (Tomistoma schlegelli). Cirinya adalah moncong yg panjang, khas hewan pemakan ikan.
Foto lainnya waktu kami jalan2 melihat sisi lain kota Tenggarong...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar